Sebagai bagian dari industri pariwisata, bisnis kuliner memiliki peran penting, terutama dalam penyediaan kebutuhan makan dan minum wisatawan. Agar dapat profesional di bidang kuliner, banyak aspek yang perlu kalian pelajari. Pada bab ini, yuk sama-sama belajar tentang industri pariwisata dan bisnis kuliner!
A. Industri Pariwisata dan Perhotelan
Apakah kalian pernah pergi ke suatu tempat untuk bersenang-senang dalam waktu tertentu, menikmati hidangan yang berbeda, ataupun melepas penat? Jika pernah, kalian telah melakukan kegiatan berwisata. Pada saat melakukan kegiatan wisata, kalian disebut wisatawan.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan menjelaskan bahwa wisata merupakan kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.
- Seberapa penting jasa akomodasi pada industri pariwisata?
- Apa yang terjadi jika sebuah tempat wisata tidak menyediakan akomodasi yang cukup dan layak?
Hotel merupakan salah satu contoh penyedia akomodasi yang cukup dikenal. Hotel memiliki klasifikasi tersendiri mulai dari hotel bintang lima hingga hotel melati (hotel dengan tarif sangat murah). Setiap jenis hotel dengan klasifikasi bintang berbeda memiliki standar pelayanan berbeda pula.
Hotel memiliki struktur organisasi sendiri dalam operasionalnya. Berbagai departemen di hotel saling berkaitan dan mendukung untuk memberikan pelayanan optimal kepada tamu. Jumlah dan jenis departemen di setiap hotel tidak selalu sama. Pembagian departemen ini sesuai besar kecilnya hotel. Adapun bidang kerja atau departemen yang ada di hotel secara umum dapat dilihat pada gambar 1.3 berikut.
Room division department merupakan kelompok departemen yang bertugas melayani tamu secara langsung. Pada departemen ini terdapat front office yang bertugas melayani kebutuhan pelanggan dalam pemesanan kamar, check-in dan check out, serta memberikan informasi kepada pelanggan. House keeping department bertugas membersihkan, menata, merawat kamar, dan area publik agar tamu merasa nyaman.
Food and beverage department bertugas menyediakan dan melayani kebutuhan makan dan minum pelanggan. Food and beverage department memiliki dua bagian, yaitu food and beverage product dan food and beverage service. Food and beverage product bertugas membuat produk, baik masakan maupun minuman, sedangkan food and beverage service bertugas menyajikan makanan kepada tamu.
Supporting department merupakan kumpulan departemen di hotel yang berperan sebagai pendukung operasional hotel. Dalam departemen ini terdapat human and resources department yang bertugas mengelola sumber daya di hotel agar berjalan efektif dan efisien, sales and marketing department sebagai tim pemasaran hotel, engineering department sebagai tim perbaikan dan perawatan peralatan di hotel, serta accounting department yang bertugas mengurus keuangan.
Ayo, Bereksplorasi!
Kunjungi hotel yang ada di lingkungan sekitar kalian. Selanjutnya, carilah informasi berkaitan dengan struktur organisasi hotel tersebut. Setelah itu, gambarlah dengan menarik hasil pencarian informasi kalian pada selembar kertas gambar dan presentasikan di kelas.
B. Industri Kuliner
Industri kuliner berawal dari adanya keinginan pemenuhan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu makan. Pada zaman dahulu manusia mencari bahan makanan agar dapat bertahan hidup. Dengan metode berburu dan meramu, manusia menghabiskan waktu untuk memburu binatang dan mengumpulkan buah dan bunga yang dapat dimakan untuk bertahan hidup.
Seiring berjalannya waktu, manusia mulai mengenal peralatan dari tembikar dan logam untuk memudahkan kehidupannya. Manusia pun menemukan teknik baru dalam memasak. Makin modern manusia, makin canggih pula teknologi yang digunakan. Begitu pula dalam dunia industri kuliner. Hingga saat ini dunia kuliner berkembang pesat dan berubah menjadi industri yang menjanjikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kuliner berhubungan dengan kegiatan masak-memasak. Oleh karena itu, secara umum industri kuliner berkaitan dengan kegiatan pengolahan makanan. Ruang lingkup industri kuliner meliputi seluruh kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan makanan.
Industri kuliner merupakan sektor yang sangat berpotensi untuk berkembang. Berdasarkan informasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, industri kuliner memberikan kontribusi cukup besar bagi total pendapatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yaitu 30%. Dengan besarnya kontribusi tersebut, peluang bekerja dan berwirausaha dalam industri kuliner makin terbuka lebar.
C. Pentingnya Kuliner di Industri Pariwisata dan Perhotelan
Pada industri pariwisata dan perhotelan, kuliner memiliki peran penting. Industri pariwisata berhubungan dengan kuliner karena berperan menyediakan makanan di tempat wisata bagi para wisatawan. Kondisi demikian terjadi karena besarnya potensi para wisatawan membeli makanan di tempatnya singgah saat berwisata. Sangat kecil kemungkinan seorang wisatawan bepergian selama beberapa hari membawa makanan dari rumah. Oleh karena itu, kuliner dan industri pariwisata tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
D. Jenis-Jenis Bisnis di Industri Kuliner
Usaha di bidang kuliner sangat banyak jenisnya. Setelah lulus dari SMK Program Keahlian Kuliner, kalian dapat bekerja atau berwirausaha di berbagai jenis usaha kuliner sesuai minat dan bakat kalian. Beberapa jenis usaha kuliner sebagai berikut.
1. Restoran (Restaurant)
Restoran merupakan usaha menyiapkan dan menyajikan makanan serta minuman kepada pelanggan. Restoran menyediakan tempat bagi orang duduk dan makan makanan yang dimasak serta disajikan di tempat dengan harga yang telah ditentukan. Restoran juga terkadang melayani pembeli yang menginginkan makanannya untuk dibawa pulang (take away). Restoran memiliki beberapa jenis seperti berikut.
a. Fine Dining Restaurant
Fine dining restaurant merupakan restoran yang memberikan pelayanan lengkap dengan makanan spesifik. Dekorasi fine dining restaurant pada umumnya mewah, dengan tata cara makan khusus yang telah diatur, terkadang harus menggunakan pakaian tertentu (dress code) untuk datang.
Fine dining restaurant memiliki harga makanan relatif mahal. Faktor penyebabnya antara lain bahan makanan, masakan yang disajikan, serta peralatan penyajian makanan yang berkualitas. Kemampuan chef di fine dining restaurant dalam mengolah makanan juga tidak diragukan lagi. Makanan-makanan tersebut disajikan secara menarik di atas alat saji yang telah disiapkan. Jenis restoran ini biasanya digunakan pelanggan untuk menjamu rekan bisnis atau acara resmi keluarga.
b. Casual Restaurant
Casual Restaurant merupakan restoran yang menjual produknya dengan harga rata-rata, dengan suasana yang casual. Suasana casual berarti suasana yang tidak terlalu resmi. Umumnya di restoran jenis ini tamu akan duduk di kursi yang telah disediakan dan memesan makanan melalui pelayan yang menghampirinya.
Menu yang disajikan jenis restoran ini lebih sederhana daripada fine dining restaurant. Selain itu, casual restaurant lebih sering digunakan pelanggan yang ingin makan sekaligus berkumpul bersama teman atau keluarga dalam suasana hangat tanpa canggung. Tidak ada tata cara makan khusus yang harus dilakukan pelanggan saat makan di restoran ini. Meskipun demikian, pelanggan tetap harus sopan dan menjaga etika.
Pada industri kuliner terutama bidang restoran, ada sebuah penghargaan bergengsi yang bernama Michelin Star. Penghargaan ini diberikan kepada restoran-restoran yang memiliki kualitas produk yang baik. Penghargaan
4. Katering (Catering)
Jenis usaha kuliner ini hanya memasak makanan ketika ada pesanan. Pilihan menu dan harga yang ditawarkan katering bervariasi. Bahkan, banyak katering dapat menyediakan makanan sesuai dengan anggaran pelanggan.
Dalam menjalankan usahanya, ada katering harian yang menyediakan kebutuhan makan pelanggan setiap hari pada periode tertentu. Katering harian menyediakan menu berbeda-beda setiap harinya untuk pelanggan yang relatif sama. Sebagai contoh, katering menyediakan makan siang peserta didik di sekolah atau di institusi tertentu. Ada juga katering yang hanya menerima pesanan untuk acara khusus, seperti pernikahan dan khitanan. Jenis katering tersebut tidak melayani penyediaan makanan harian. Meskipun demikian, ada juga katering yang melayani kedua jasa tersebut secara beriringan.
5. Konter Makanan Kaki Lima (Street Food Counter)
Makanan yang dijual di pinggir jalan atau biasa disebut kaki lima sering dianggap sebelah mata. Meskipun demikian, konter makanan kaki lima (street food counter) juga dapat memberikan pelayanan makanan atau minuman kepada pelanggan dengan kualitas yang baik mengikuti standar keamanan pangan. Dapatkah kalian menyebutkan contoh makanan yang dijual kaki lima? Coba kemukakan pendapat kalian di kelas secara lisan.
Selain menjual makanan kekinian, banyak konter makanan kaki lima yang menjual makanan tradisional. Penjual makanan tradisional ini sering dijumpai di area pasar tradisional. Berbagai jenis makanan tradisional yang dijual antara lain kue lumpur, barongko, onde-onde, dan kue bingka.
6. Usaha Makanan Setengah Jadi (Semi-Finished Food)
Makanan setengah jadi merupakan makanan yang perlu diolah lebih lanjut sebelum dapat disajikan. Contoh makanan setengah jadi antara lain sosis, bakso, dan daging asap. Saat ini makanan setengah jadi memiliki banyak peminat karena dianggap lebih praktis. Usaha makanan setengah jadi pun dapat dilakukan dengan membuka toko atau menjualnya secara daring (online).
E. Proses Bisnis Industri Kuliner
Keberlangsungan industri kuliner tidak terlepas dari proses bisnis industri kuliner. Proses bisnis industri kuliner merupakan prosedur atau langkah-langkah yang diikuti atau berbagai kejadian yang saling terkait untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa kuliner. Salah satu alur proses bisnis dapat kalian lihat pada gambar berikut.
Setiap jenis proses bisnis industri kuliner memiliki masukan (input), proses (process), dan luaran (output).
1. Masukan (Input)
Masukan (input) merupakan bagian awal berupa sumber daya yang digunakan dalam dunia industri kuliner. Sebelum memulai sebuah bisnis kuliner, kalian perlu mempertimbangkan ide/gagasan, peluang pasar, ataupun tren kuliner saat ini. Selain itu, bagian masukan (input) juga meliputi tenaga kerja, bahan-bahan masakan, serta sumber energi seperti listrik dan gas.
2. Proses (Process)
Proses (process) merupakan kegiatan atau langkah-langkah yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. Dalam proses bisnis industri kuliner, ada kegiatan mengolah bahan makanan, mengelola limbah sisa proses pengolahan, perawatan area kerja dan alat, penentuan keputusan pembelanjaan, serta
penjualan.
3. Luaran (Output)
Luaran (output) merupakan hasil yang dicapai, dapat berupa output positif ataupun negatif. Meskipun demikian, output yang diharapkan dari sebuah usaha kuliner adalah positif. Bentuk output positif dapat berupa produk berkualitas, makanan yang menarik, minuman yang cantik, dan pelayanan yang memuaskan konsumen.
Ayo, Bereksplorasi!
Kunjungilah industri kuliner terdekat, misalnya restoran, kafe, katering, dan bakery yang ada di lingkungan sekitar kalian. Secara berkelompok, analisislah proses bisnis industri tersebut dengan format seperti tabel berikut. Kalian dapat mengembangkan tabel sesuai kreativitas masing-masing. Kerjakan dalam buku tugas kalian.
Rangkuman
Kuliner berhubungan dengan masakan. Bidang ini sangat dibutuhkan karena makan merupakan kebutuhan pokok. Dalam dunia pariwisata, kuliner berperan menyediakan kebutuhan makan dan minum bagi para wisatawan. Makanan dan minuman dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanan, saat berada di tempat wisata, dan terkadang dibawa sebagai oleh-oleh.
Dalam penyediaan makanan dan minuman ada berbagai bentuk usaha di industri kuliner yang memiliki karakteristik berbeda. Sebagai contoh, restoran, kafe, toko roti, katering, dan kantin. Setiap jenis usaha layanan makanan memiliki proses bisnis yang terdiri atas input, process, dan output. Input merupakan sumber daya, modal, atau masukan yang akan digunakan dalam proses industri kuliner. Proses merupakan kegiatan yang berlangsung dalam sebuah industri kuliner. Output atau keluaran merupakan hasil dari proses yang telah dilakukan.
Demikianlah postingan yang admin bagikan mengenai Proses Bisnis Industri Kuliner. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi sumber bacaan buat kita semua.
0 Response to "Proses Bisnis Industri Kuliner"
Posting Komentar